HELLO dzakiymalikah: November 2016

Sabtu, 12 November 2016

Tren Inovasi Masa Depan


 Hello semua!
pada artikel kali ini saya akan membahas tentang Tren Inovasi Masa Depan, apa itu tren inovasi masa depan?

Arti dari inovasi itu sendiri merupakan suatu gagasan baru yang belum pernah ada sebelumnya, atau, pengembangan dari ide yang telah ada menjadi ide yang lebih maju. 
Jadi, Inovasi masa depan adalah suatu inovasi yang nantinya akan ada di masa mendatang, dengan teknologi yang jauh lebih canggih dari masa sekarang.


 Dibawah ini merupkan macam-macam inovasi masa depan dalam bidang transportasi:


  1.       Robot Sepeda Untuk Mengayuh Sepeda
  Sepeda merupakan alat transportasi yang asyik untuk dikendarai. namun terkadang, kita merasa letih untuk mengayuhnya. Robot ini adalah solusinya, robot ini akan ada dibelakang kita dan kita hanya perlu naik dan robot yang mengayuhkan pedal sepedanya. Mudah, bukan? Berat sepeda dan robot sekitar 200kg. Cukup berat, namun kita dimudahkan dengan adanya robot ini.




  2.       Transportasi Monorail Manusia
  Berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak jauh tak mungkin ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Dengan monorel pedal ini kita dapat menghemat waktu dan tenaga kita. Monorel pedal ini terdiri dari rel panjang dengan ‘pod’ individu yang bisa naik sampai 30 mil/jam. Kita hanya tinggal masuk kedalamnya dan wuuusss!




  3.       Kendaraan Pemandangan
  Naik mobil merupakan hal seru ketika kita dapat melihat pemandangan diluar melalui jendela mobil. Namun, jarak pandang kita terbatas karna jendela mobil yang besarnya tidak seberapa. Dan, kendaraan pemandangan ini jadi solusinya! Pengendara cukup duduk dikursi dan kendaraan akan berjalan sesuai arah tujuan kita. Dengan ruang untuk 7 orang, dan dinding transparan kita bisa melihat pemandangan dengan leluasa. Diperkirakan mobil ini akan keluar pada tahun 2040.




  4.       Sepeda Anti Pencurian
  Sepeda adalah alat transportasi yang harganya bisa dibilang lebih murah daripada sepeda motor. Tapi tetap saja ada pencuri yang suka mencuri alat transportasi satu ini. Sepeda yang satu ini memiliki alat ‘pembaca sidik jari’, sehingga yang memungkinkan naik adalah pemiliknya sendiri.







Desain dan Struktur Organisasi


   1.       Dimensi Struktur Organisasi
Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.
a.       Formalisasi mengacu derajat di mana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan/pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja.
b.       Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat di mana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut yaitu semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, semakin luas rentang kendali, dan semakin besar sentralisasi.
c.       Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.

   2.       Departementalisasi
Departementalisasi adalah upaya mengelompokan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak.
Terdapat dua dasar departementalisasi adalah:
a.       Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan (tugas) sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan yaitu struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugastugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
b.       Departementalisasi Divisional
Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas dasar produk setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk).
Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional dapat diperinci yaitu meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat, merempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas, dan tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik. Kelemahankelemahan struktur organisasi divisional antara lain adalah masalah duplikasi sumber daya dan peralatan ang tidak perlu, dan dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi.

   3.       Model-model Desain Organisasi
Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Model organisasi berdasarkan atas desain organisasi menurut Gibson (1994) ada 2 macam yaitu:
A.      Model Organisasi Mekanistik
Model organisasi mekanistik yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungsi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu:
·         Prinsip Spesialisasi Sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu dan kelompok.
·         Prinsip Kesatuan Arah Semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan keahlian.
·         Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab Manager harus mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
·         Prinsip Rantai Skalar Hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai skalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertikal dalam sebuah organisasi.
B.      Model Organisasi Organik
Model organisasi organik menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.
Desain organisasi yang menimbulkan rasa berharga dan motivasi serta mempermudah keluwesan dan keadaptasian biasanya memiliki karakteristik berikut:
·         Desain itu relatif sederhana karena tidak memerlukan spesialisasi, melainkan menekankan kepada peningkatan cakupan pekerjaan.
·         Desain itu relatif didesentralisasikan karena menekankan pendelegasian wewenang dan peningkatan kedalaman pekerjaan.
·         Dan relatif formal sebab menekankan produk dan pelanggan sebagai dasar departementalisasi.






Tabel Perbedaan Model Mekanistik dan Organik
No.
Model Organisasi Mekanistik
Model Organisasi Organik
1
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan. Bawahan merasa tidak bebas mendiskusikan masalah dengan atasan.
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakina dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan. Bawahan merasa bebas mendiskusikan masalah dengan atasan.
2
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman, dan ekonomik  melalui perasaan takut dan sanksi
Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode partisipasi.
3
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah cenderung terganggu, tidak akurat, dan dipandang dengan rasa curiga.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas ke seluruh organisasi yaitu ke atas, kebawah dan kesamping.
4
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas.
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif.
5
Proses pengambilan keputusan hanya terjadi di tingkat puncak.
Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
6
Proses penyusunan tujuan dilakukan di tingkat puncak organisasi tanpa mendorong adanya partisipasi.
Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi.
7
Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan atas kekeliruan  yang terjadi.
Proses kendali menyebar ke seluruh  organisasi dan menekankan pemecahan masalah dan pengendalian diri sendiri